by

Hingga Gegar Otak Siswa SMA Swasta Dikeroyok Temannya 

Surabaya l bnews.click – Seorang siswa kelas XI SMA swasta di Siwalankerto Surabaya dikeroyok seniornya hingga mengalami gegar otak pada Kamis (5/9/2024) lalu. Pengeroyokan itu diduga bermula dari saling ejek antara korban ALF dengan teman sekelasnya yang berinisial NV.

Yulianah Hutabarat, ibunda ALF menuturkan, anak bungsunya itu awalnya bercanda dengan teman sekelasnya berinisial NV di dalam ruang kelas. Setelah itu, NV tidak menerima dan melaporkan kepada kakak kelasnya, karena bercanda ini melibatkan simbol perguruan silat yang berbeda.

Seperti diketahui, ALF dijemput NV dan satu lagi teman sekelasnya, ADT di rumahnya. “Ketika paginya anak saya tidak masuk sekolah karena sakit. Sorenya diajak untuk mengantarkan NV COD (cash on delivery) knalpot,” papar Yulianah saat ditemui awak media di perumahannya yang berada di daerah Siwalankerto, Surabaya, Kamis (12/9/2024) .

Kendati demikian, ketika ikut, lanjut Yulianah menerangkan, ALF justru diajak ke rumah seniornya berinisial AP di Jalan Siwalankerto yang sudah siap sejumlah anak lain. Disisi lain, seorang senior berinisial ABI meminta klarifikasinya mengirimkan gambar tersebut kepada NV. Sementara ALF pun juga diminta untuk meminta maaf.

“Anak saya meminta maaf sambil menangis. Mereka lalu mulai memukuli anak saya hingga babak belur,” tutur Yulianah.

Tidak cukup sampai di situ saja. ALF juga dibawa ke kawasan Waru, Sidoarjo. Dari 7 orang, hanya tiga orang yang dibawa ke sana. Masing-masing berinisial ABI, PS dan RCH. “Anak saya disuruh tandatangan di atas materai surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Dia sambil berdetak lagi,” terangnya.

Yulianah pun merasa terkejut ketika anak bungsunya pulang dalam keadaan babak belur. ALF juga melapor ke Polsek Wonocolo dan divisum.

“Bibir lebam, mata bengkak dan memerah, pelipis robek, hidung berdarah dan luka bengkak pada otak. Hasil CT scan menyatakan anak saya gegar otak ringan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pelaku pengeroyokan siswa SMA swasta di Siwalankerto Surabaya tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Tiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka telah dikirim ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas I Surabaya, empat sisanya masih berstatus Saksi, kata Kapolsek Wonocolo Kompol M. Sholeh, saat dikonfirmasi di Surabaya.

M. Sholeh menegaskan kasus ini sudah masuk dalam tahap penyelidikan dan proses terus berjalan. Pihaknya juga menegaskan pengeroyokan itu tidak berhubungan dengan kelompok silat manapun, para pelaku maupun korban tidak tercatat sebagai anggota kelompok silat.

“Murni kenakalan remaja karena saling bercanda antara sesama siswa satu kelas,” ujar Soleh.

Sementara itu, tujuh pelaku pengeroyokan terhadap ALF dikabarkan telah dikeluarkan pihak sekolah. Hal ini disampaikan pihak yayasan kepada Yulianah Hutabarat, selaku ibunda dari korban (ALF).

Menurut dia, bukan hanya pelaku pengeroyokan, tetapi juga NV yang diduga memicu terjadinya hal tersebut juga telah diterbitkan. Keputusan itu telah sesuai dengan keinginan Yulianah, sebab setelah terjadinya peristiwa itu ALF takut masuk sekolah lagi.

“Anak saya tidak mau disekolahkan di situ lagi. Meminta dipindahkan sekolah karena ketakutan dan trauma,” tutup Yulianah. (Team)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed