Sampang l bnews.click - Kehebohan terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sampang setelah ditemukan adanya narapidana yang dengan bebasnya menggunakan telepon seluler di dalam sel tahanan. Temuan ini semakin diperparah dengan sikap acuh tak acuh dari oknum petugas Rutan yang ditemui wartawan di lokasi.30/12/24.
Seorang wartawan dari Surabaya yang melakukan investigasi menemukan langsung seorang narapidana inisial IN sedang asyik bermain ponsel di tengah malam. Temuan ini tentu saja mengundang pertanyaan besar terkait lemahnya pengawasan di dalam Rutan Sampang.
Menanggapi kejadian ini, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia, Baihaki Akbar, menyayangkan adanya kelalaian dari pihak Rutan. "Harapan kami, napi yang menggunakan HP diberikan sanksi tegas. Ini jelas merupakan kelalaian dari Karutan, KPR, dan jajarannya yang diduga membiarkan adanya HP di dalam rutan," tegas Baihaki.
Baihaki bahkan meminta Menteri Hukum dan HAM RI untuk segera mencopot Karutan, KPR, dan jajarannya yang terlibat dalam kasus ini. "Kami meminta Menteri Hukum dan HAM untuk segera bertindak tegas dan mencopot mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini," lanjutnya.
Baca juga: AKBP Hartono Ajak Anak Yatim Dan Kaum Duafa Buka Puasa Bersama Di Mapolres Sampang
Lebih memprihatinkan lagi, saat dikonfirmasi oleh wartawan, seorang oknum petugas Rutan dengan santai mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan. "Terima kasih banyak atas temuan dari sampean-sampean ini. Kedepannya saya akan tindak lanjuti temuan tersebut," ujar oknum petugas yang diketahui berinisial PA.
Sikap acuh tak acuh dari oknum petugas ini semakin memperkuat dugaan adanya pembiaran terhadap praktik penggunaan ponsel di dalam Rutan Sampang.
Baca juga: Polres Sampang Beri Bantuan Korban Banjir Dampak Luapan Sungai Kamuning
Atas kejadian ini, wartawan dari Surabaya berencana akan membawa temuan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi, yakni Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur serta Kepala Divisi Pemasyarakatan.
Hingga berita ini ditayangkan ke publik, awak media akan terus menanyakan kepada pihak-pihak yang terkait.(Red)
Editor : redaksi