Dana BLT Talunblandong Diduga Dimonopoli Kades

bnews.click

Mojokerto l bnews.click - Alokasi Dana Desa (DD) yang setiap tahun digelontorkan Pemerintah Pusat dengan tujuan memajukan desa, terancam sia-sia akibat dugaan penyelewengan oleh oknum kepala desa. Sorotan kali ini tertuju pada Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Pada tahun 2024, desa ini menerima kucuran DD sebesar Rp 898.815.000, namun sebagian dana tersebut diduga kuat dimonopoli oleh Kepala Desa, Anton Suprapto.

Dugaan ini mencuat setelah aduan dari warga Dusun Sentoyo kepada awak media. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) meskipun namanya tercatat sebagai penerima. Tak hanya dirinya, ada empat warga lain yang mengalami nasib serupa.

Baca juga: Dugaan Penyelewengan BLT Kemiskinan Ekstrem Guncang Desa Gayam Sude, Bondowoso

"Iya, Mas, saya tidak menerima BLT di tahun 2024, kalau tidak salah bulan Februari. Bukan hanya saya, Mas, ada lagi empat orang yang juga tidak menerima," ungkap warga tersebut.

Menindaklanjuti informasi tersebut, awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Anton Suprapto. Namun, Kepala Desa memilih untuk tidak memberikan tanggapan jelas melalui sambungan telepon. Ia hanya menyatakan bahwa laporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tidak bermasalah dan telah diselesaikan.

"Iya, Mas, ada apa dengan SPJ? Tidak ada kendala, itu sudah dimonev pihak terkait, iya tidak ada kendala," ujarnya singkat.

Di lain pihak, Teguh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ABRI, menyuarakan keprihatinannya. Ia menduga kuat adanya praktik "permainan" antara Kepala Desa dengan pihak kecamatan. Selain dugaan monopoli anggaran BLT, sebagian laporan SPJ desa juga disebut belum dilaporkan. Teguh mempertanyakan bagaimana Kepala Desa dapat menyatakan tidak ada kendala, sementara ada indikasi kuat sejumlah warga yang terdaftar tidak menerima hak BLT mereka.

"Saya akan mengawal kasus ini ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dugaan penggelembungan jumlah penerima BLT. Selain itu, laporan SPJ yang belum dilaporkan hingga saat ini juga menjadi perhatian kami," tegas Teguh dengan nada geram.

Hingga berita ini diturunkan, Anton Suprapto selaku Kepala Desa terkesan menghindar dan belum memberikan klarifikasi yang komprehensif terkait dugaan tersebut.(Team/Red)

Editor : redaksi

Peristiwa
Terpopuler
Berita Terbaru