Lumajang l bnews.click - Sebuah praktik yang diduga melanggar aturan ditemukan di SPBU Nogo Sari. Sejumlah pelanggan melaporkan adanya pengisian bahan bakar minyak (BBM) untuk sepeda motor yang dilakukan secara berulang kali, bahkan melebihi batas yang ditetapkan. Praktik ini menimbulkan kecurigaan adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Berdasarkan laporan yang diterima, para pengendara sepeda motor di SPBU Nogo Sari seringkali mengisi bensin jauh di atas kapasitas tangki kendaraan mereka. Bahkan, motor-motor yang sudah dimodifikasi pun diizinkan untuk mengisi berkali-kali.
Baca juga: SPBU Baru di Trasak Dengan lambung 54.693.13 Pamekasan, Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi
"Saya sering melihat motor-motor diisi bensin berkali-kali. Padahal, tangki motor kan enggak sebesar itu," ujar, salah satu warga yang sering mengisi bensin di SPBU tersebut.
Menanggapi hal ini, pengawas SPBU memberikan alasan yang terkesan mengada-ada. "Tidak masalah kalau motornya sudah dimodifikasi. Kami tetap layani," ujar pengawas SPBU tersebut saat dikonfirmasi oleh awak media.
Sikap acuh tak acuh dari pengawas SPBU ini semakin menguatkan dugaan adanya pelanggaran. Pasalnya, pengisian BBM yang berlebihan dan berulang kali jelas-jelas bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Baca juga: Merajalela, Diduga Maraknya Praktek Calo SIM Di Satpas SumenepĀ
Praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi ini berpotensi merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. BBM bersubsidi ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, namun faktanya justru dinikmati oleh oknum-oknum yang tidak berhak.
"Ini jelas merugikan negara dan masyarakat banyak. BBM bersubsidi seharusnya dinikmati oleh mereka yang benar-benar membutuhkan," tegasnya
Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian dan Pertamina telah dihubungi. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan tegas yang diambil. SPBU Nogo Sari sendiri masih bungkam dan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pelanggaran tersebut.
Baca juga: Mobil Dinas Mewah Parkir di Mal, Pejabat Lamongan Diduga Langgar Aturan
"Kami berharap pihak berwajib segera menyelidiki kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat," Ujarnya
Kasus SPBU Nogo Sari ini menjadi bukti bahwa pengawasan terhadap penyalahgunaan BBM bersubsidi masih lemah. Pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi BBM dan memperketat pengawasan di lapangan. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam melaporkan setiap dugaan pelanggaran agar praktik curang seperti ini dapat segera dihentikan.
Editor : redaksi